Proses wawancara adalah langkah penting untuk meraih pekerjaan impian, tetapi tahukah Anda bahwa tindak lanjut atau follow-up setelah wawancara juga memainkan peran krusial? Dengan melakukan follow-up, Anda dapat menunjukkan ketertarikan dan komitmen Anda terhadap posisi tersebut, serta meninggalkan kesan positif yang mungkin membuat Anda lebih menonjol dibanding kandidat lain.
Berikut adalah panduan lengkap tentang cara melakukan follow-up yang tepat setelah wawancara kerja untuk meningkatkan peluang Anda diterima.
1. Mengapa Follow-Up itu Penting?
Ada beberapa alasan mengapa follow-up sangat penting dalam proses pencarian kerja:
- Memberi Kesan Positif:
Follow-up yang sopan dan profesional memberi kesan bahwa Anda serius dan berdedikasi terhadap posisi tersebut.
- Meningkatkan Ingatan Pewawancara:
Setelah banyak kandidat yang diwawancarai, follow-up akan membantu Anda tetap diingat oleh pewawancara.
- Membangun Hubungan yang Baik:
Follow-up adalah kesempatan untuk membangun hubungan positif dengan pihak perekrut atau pewawancara.
2. Kapan Waktu yang Tepat untuk Follow-Up?
Timing atau waktu untuk follow-up sangatlah penting. Berikut adalah beberapa rekomendasi waktu yang baik untuk follow-up:
- Langsung Setelah Wawancara:
Kirimkan email ucapan terima kasih dalam 24 jam setelah wawancara selesai. Email singkat ini cukup untuk menunjukkan apresiasi Anda atas waktu yang diberikan oleh pewawancara.
- Beberapa Hari Kemudian:
Jika Anda belum menerima kabar setelah beberapa hari atau waktu yang dijanjikan telah berlalu, Anda bisa mengirim follow-up email untuk mengetahui perkembangan proses rekrutmen.
Contoh:
“Terima kasih telah meluangkan waktu untuk wawancara kemarin. Saya sangat tertarik untuk menjadi bagian dari tim Anda dan mendukung visi perusahaan. Saya berharap dapat berkontribusi dengan pengalaman dan keterampilan saya.”
3. Menulis Email Ucapan Terima Kasih
Setelah wawancara, kirimkan email ucapan terima kasih sebagai bentuk apresiasi atas kesempatan yang diberikan. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam email ucapan terima kasih adalah:
- Mulailah dengan Ucapan Terima Kasih:
Ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan wawancara yang diberikan.
- Tunjukkan Antusiasme:
Sampaikan bahwa Anda tertarik dengan posisi yang dilamar dan bagaimana posisi tersebut sesuai dengan tujuan karier Anda.
- Singgung Beberapa Hal yang Dibicarakan:
Jika ada topik tertentu yang dibahas dalam wawancara, sebutkan kembali sebagai bentuk bahwa Anda memperhatikan pembicaraan tersebut.
- Penutup yang Profesional:
Akhiri dengan kalimat seperti, “Saya berharap dapat mendengar kabar dari Anda segera.”
Contoh Format Email:
Subject: Ucapan Terima Kasih – [Nama Anda]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Pewawancara],
Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk wawancara kemarin di [Nama Perusahaan]. Saya sangat antusias dengan peluang bergabung dalam tim Anda sebagai [Posisi yang Dilamar], dan percaya bahwa pengalaman dan keterampilan saya akan cocok untuk mendukung visi perusahaan.
Saya tertarik dengan pembahasan kita tentang [sebutkan topik wawancara tertentu], dan berharap dapat berkontribusi lebih dalam bidang tersebut. Sekali lagi, terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangannya.
Hormat saya,
[Nama Anda]
4. Mengirimkan Follow-Up Jika Tidak Mendapat Respon
Jika Anda belum menerima kabar dari pewawancara dalam waktu yang dijanjikan, tidak ada salahnya mengirimkan email follow-up untuk menanyakan perkembangan proses rekrutmen. Berikut tips untuk menulis follow-up kedua:
- Tetap Sopan dan Profesional:
Hindari nada mendesak atau menuntut, cukup tanyakan apakah ada perkembangan terbaru.
- Ulangi Ketertarikan Anda:
Nyatakan kembali bahwa Anda masih tertarik dengan posisi tersebut.
- Berikan Waktu yang Wajar:
Tunggu setidaknya satu minggu setelah email pertama Anda sebelum mengirimkan follow-up kedua.
Contoh Format Email Follow-Up Kedua:
Subject: Follow-Up Proses Perekrutan – [Nama Anda]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Pewawancara],
Saya ingin menindaklanjuti lamaran kerja saya untuk posisi [Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan]. Setelah wawancara yang kita lakukan pada [tanggal wawancara], saya masih sangat tertarik untuk bergabung dan berharap dapat membawa kontribusi positif bagi tim Anda.
Mohon informasinya jika ada perkembangan lebih lanjut terkait proses rekrutmen. Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya.
Hormat saya,
[Nama Anda]
5. Tindak Lanjut Melalui LinkedIn
Selain melalui email, LinkedIn juga merupakan platform yang efektif untuk follow-up. Berikut cara melakukannya:
- Kirim Permintaan Koneksi:
Jika Anda belum terhubung dengan pewawancara di LinkedIn, kirim permintaan koneksi dengan pesan singkat.
- Tambahkan Catatan Ucapan Terima Kasih:
Sampaikan apresiasi Anda dalam pesan koneksi, singkat saja.
- Tunjukkan Minat Terus Berhubungan:
Bila posisi yang dilamar belum mendapat respons, Anda tetap bisa berhubungan di LinkedIn untuk jaringan profesional di masa depan.
Contoh Pesan di LinkedIn:
“Yth. Bapak/Ibu [Nama], terima kasih atas kesempatan wawancara kemarin. Saya sangat senang mendiskusikan peran di [Nama Perusahaan] dan berharap dapat bekerja sama di masa depan. Salam hangat, [Nama Anda].”
6. Hal yang Perlu Dihindari Saat Follow-Up
Tidak semua follow-up berdampak positif. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari:
- Mengirimkan Email Terlalu Sering:
Hindari mengirim email follow-up berulang kali dalam waktu singkat. Ini bisa terlihat tidak profesional atau mendesak.
- Nada yang Tergesa-Gesa atau Menuntut:
Pastikan nada dalam email tetap sopan dan profesional.
- Mengikuti Pewawancara di Media Sosial Pribadi:
Hindari menghubungi pewawancara di media sosial pribadi mereka, seperti Instagram atau Facebook, yang kurang profesional.
7. Bagaimana Mengatasi Rasa Cemas Selama Menunggu Jawaban
Setelah wawancara, menunggu keputusan memang bisa membuat cemas. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kecemasan ini adalah:
- Tetap Sibuk:
Fokuslah pada aktivitas lain, seperti mencari peluang kerja lain atau mengikuti pelatihan keterampilan.
- Berpikir Positif:
Percayalah bahwa Anda telah melakukan yang terbaik dan tetap terbuka pada hasil apa pun.
- Jangan Terlalu Terobsesi:
Jangan terlalu memeriksa kotak masuk email secara berlebihan. Beri waktu pada pihak perusahaan untuk memproses lamaran.
Kesimpulan
Follow-up setelah wawancara adalah langkah yang sering diabaikan, namun bisa menjadi kunci untuk meningkatkan peluang diterima kerja. Dengan melakukan follow-up yang sopan dan profesional, Anda menunjukkan sikap serius terhadap pekerjaan tersebut. Ingatlah untuk tetap tenang dan percaya diri, dan selalu berikan yang terbaik pada setiap langkah dalam proses pencarian kerja.